Dzikir khofiy
Rubrik Masail diasuh oleh KH. Qohwanul Adib Munawwar
Memuat segala pertanyaan seputar masail diniyah (permasalahan keagamaan)
yang bisa dikirim lewat surat, e-mail, ataupun SMS ke 081 234 01 5001
Dzikir khofiy
Pertanyaan
Assalamualaikum Wr.Wb. Bapak kyai, nama saya Rijal, saya pernah mendengar dari salah satu guru thorikat bahwa dzikir yang paling utama adalah dzikir khofiy, tapi saya masih binggung apa yang di maksud dzikir khofiy dan apakah keutamaannya?
Rijal +628564510xxxx
Jawaban
Wa’alaikum salam Wr.Wb. dalam Tharikat yang paling di utamakan adalah dzikir kepada Allah SWT. Karena memang tujuan dari Tharikat adalah memperoleh drajat paling dekat denganNya. Dan cara ampuh untuk mencapainya adalah dengan ingat atau berdzikir kepadaNya dalam kondisi apapun. Sebagian Ahli makrifat berkata: Bentuk taat yang paling utama adalah menjaga nafas, yakni tidak mengeluarkan nafas kecuali untuk berdzikir kapada Allah SWT.
Dalam prakteknya dzikir bisa dilakukan dengan cara, yaitu dzikir dengan lisan dan dzikir dengan hati. Dari keduanya yang lebih utama adalah dengan menggabungkan keduanya. Yakni berdzikir dengan hati dan diucapkan dengan lisan. karena lisan mampu membantu hati untuk semakin memantapkan dalam mengingat Allah.
Namun di samping itu, ada istilah dzikir khofiy, Rosulullah SAW. Pernah bersabda:
الذكر الخفي و خير العبادة أخفها خير
“Sebaik-baik dzikir adalah dzikir khofiy dan sebaik-baiknya ibadah adalah yang paling samar.” yang di maksud dzikir khofiy adalah dzikir dengan yang hanya di dengar oleh orang yang berdzikir saja, tanpa diperdengarkan orang lain.
Ada beberapa faktor kenapa dzikir khofiy utama. Orang berdzikir khofiy dirasa lebih aman dari sifat riya’ yang mampu melebur pahala berdzikir. Dalam kondisi apapun dia tidak akan mengganggu orang yang ada di sekitarnya. Di samping itu, dzikir khofiy lebih besar pahalanya. Wallahu ‘alam.
Referensi :
An Nihayah Libnil Asbar Juz 2 hal. 57. Al Showi Alal Jalalain Juz 2 hal. 74. Kifayatul Atqiya’ wa Minhajul Asfiya’ hal. 107. Dalilul Falihin Juz 4 hal. 207 – 208.
Tinggalkan Balasan